Selasa, 22 Mei 2012

Contoh Laporan KKN

Contoh Laporan KKN


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN)
            Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya menyadari aktifitas dari permukaan jagad raya ini, tak lain dalam sumbangsih islamiyah dalam memperbaiki tatanan keagamaan dan kehidupan sosial di Negara Indonesia, serta secara sungguh-sungguh mengatasi kekurangan, kekhilafan sehingga masyarakat hidup damai, tentram dan sejahtera.
            Oleh karena itu suatu sistem pemerintahan dapat dikatakan sebagai suatu wilayah yang menjalar pada wilayah-wilayah pedesaan, satu contoh kepedulian pemerintah dalam menanamkan suatu sistem Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai desa, sehingga mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dapat merasakan secara langsung kehidupan yang ada di pedesaan dan sekaligus dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara mengabdikan diri pada masyarakat.
            Kuliah Kerja Nyata (KKN) lahir sebagai wujud pengabdian terhadap lingkungan masyarakat yang kemudian menjadi program atau kampas kehidupan antara keikutsertaan mahasiswa dalam pembangunan desa.
            KKN mulai dilaksanakan pada tahun 1971 dan 1972 yang dikenal dengan pengabdian mahasiswa pada masyarakat dan sebagai proyek perintisan oleh 3 universitas yaitu : Universitas Hasanuddin, Universitas Gajah Madah dan Universitas Andalas. Pengabdian terhadap masyarakat makin ditingkatkan oleh pihak pemerintah pada bulan Febriari 1972 yang menganjurkan setiap mahasiswa bekerja di desa dengan jangka waktu tertentu.
B.     Pengertian Kuliah Kerja Nyata (KKN)
            KKN merupakan suatu kegiatan kurikulum bagi mahasiswa program strata satu (S1) semester  tertentu berupa pendidikan, penelitian, dan eksperimen. Maka dengan demikian KKN diartikan sebagai satu bentuk penginteraksi social atau pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap masyarakat secara interdisipliner.
C.      Dasar Kebijakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
1.         Kuliah kerja Nyata (KKN) lahir dari hasil pembangunan, pada hakikatnya pelaksanaan dari falsafah pembangunan yang berlandaskan pada Undang-undang Dasar 1945 dan UU No 22 Tahun 1961 dalam rangka pengamalan tri darma perguruan tinggi.
2.         Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kurikulum pendidikan perguruan tinggi yang penerapannya berdasarkan amanat presiden RI pada bulan Februari 1972 yang menganjurkan mendorong setiap mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan bekerja membantu masyarakat memecahkan persoalan pembangunan.
3.         Ketetapan MPR No IV/MPR 1973 tanggal 22 Maret 1973 yang dikenal dengan GBHN dalam judul ilmu pengetahuan teknologi dan pembinaan generasi muda
4.         Amanah Presiden RI tanggal 15 Februari 1975
5.         Pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan dalam kebijaksanaan dasar pembangunan pendidikan tinggi tanggal 17 Februari 1975
6.         Ketetapan MPR No I/MPR/1983 bahwa pendidikan tinggi dikembangkan antara lain untuk mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsa dan negara.


D.     Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
1.      Agar mahasiswa mempunyai pengalaman belajar yang berharga melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, meneruskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
2.      Mahasiswa dapat memberikan sumbangan pemikiran berdasakan kedisiplinan ilmu yang mereka miliki serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3.      Meningkatkan hubungan perguruan tinggi dengan pemerintahan daerah, instansi masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan menyesuaikan bidang pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan penilaiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
E.      Manfaat KKN
Berdasarkan pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada maupun berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di perguruan tinggi negeri, secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan. Karena itu KKN merupakan bagian dari kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program S1, yang pada hakekatnya merupakan program pendidikan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat secara interdisipliner.


BAB II
DESKRIPSI WILAYAH KKN

A.     Letak dan Luas Wilayah
1.      Keadaan Geografis
Wilayah Desa Parangloe merupakan daerah dataran tinggi dengan luas wilayahnya 3,94 km2 dengan rata-rata ketinggian ± 700 mdpl dan terletak di daerah pegunungan, dengan keadaan suhu rata-rata berkisar antara 150 C sampai 200 C Desa Parangloe memiliki 2 Dusun, yaitu sebagai berikut :
a.       Dusun Parangloe
b.      Dusun Batu Rangki

Wilayah Desa Parangloe dibatasi :
Sebelah Utara               : Desa Kampala
Sebelah Selatan            : Desa Barua
Sebelah Barat               : Desa Kampala
Sebelah Timur              : Kecamatan Tompobulu
  1. Aspek astronomis
Desa Parangloe berada di Kec Eremerasa dengan jarak ke Ibu Kota kecamatan 12 km, dan jarak ke ibu kota kabupaten 18 km dan jarak ke ibu kota propinsi adalah 130 km.
  1. Aspek Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk desa Parangloe adalah 830 jiwa yang terbagi dalam 236  Kepala keluarga (Kk). pada umumnya mata pencaharian penduduk di desa ini adalah berkebun selebihnya berprofesi sebagai guru honorer, pegawai negeri sipil, wiraswasta, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dijadikan dasar pijakan dalam merumuskan kegiatan pada seminar desa.
B.     Pemanfaatan Lahan
Potensi wilayah Desa Parangloe terdiri dari mayoritas pertanian, perkebunan dan holtikultura, yang dipergunakan masyarakat setempat sebagai mata pencaharian. Dusun Parangloe dan Dusun Batu Rangki memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam berbagai tanaman, khususnya tanaman jangka panjang seperti cokelat, kopi, dan cengkeh. Di Dusun Parangloe dan Dusun Baturangki selain tanaman di atas, sebagian lahan juga di manfaatkan untuk menanam jagung baik untuk di komsumsi maupun untuk di jual ke pasar.
C.      Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Parangloe terdiri atas :
a.       Sarana pendidikan.
Sarana pendidikan yang tersedia di desa ini hanya ada 1 Sekolah Dasar yang berada di dusun parangloe. Sekolah yang baru membuka kelas 1 sampai kelas 5 ini merupakan kelas jauh dari SD Tamarunang yang terletak di Desa Kampala.
b.      Sarana ibadah.
Sarana ibadah terdiri dari 3 mesjid, 2 masjid terletak di dusun Parangloe, dan 1 masjid terletak di dusun Baturangki.
c.       Sarana kesehatan.
Sarana kesehatan berupa Puskesdes dan 2 posyandu.

Masyarakat Desa Parangloe masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat  dan budaya yang melekat erat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ikatan kekeluargaan yang sangat erat, yang terkadang memunculkan sosok pemimpin disegani dalam keluarga bahkan memiliki kepercayaan yang tinggi dari warga. Kondisi sosial budaya tampak dari semangat membangun, gotong royong dan kerja sama masyarakat dengan aparat setempat yang tanggap dengan penemuan dan penyelesaian masalah-masalah yang ada dimasyarakat serta pemenuhan kebutuhan hidup baik sarana dan prasarana. Hampir 99% penduduknya beragama islam.    


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A.           OBSERVASI
Mahasiswa KKN tiba dilokasi pada tanggal 23 Juni 2011 dan mengadakan observasi keesokan harinya selama 5 hari. Kegiatan ini berlangsung cukup lama mengingat letak desa yang berada di daerah pegunungan, sehingga memiliki kountur jalan yang lebih mendaki,  diantara beberapa desa lainnya di Kecamatan Eremerasa. Terlebih lagi jalan di Dusun Batu Rangki belum diaspal, sehingga menghambat kami untuk melakukan observasi.
Melalui observasi ini, maka dapat dilihat kondisi dan suasana desa, potensi desa serta hal lainnya yang berhubungan dengan permasalahan pembangunan desa. Berdasarkan hasil observasi inilah maka dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul di masyarakat meliputi :
1.      Tidak efektifnya penggunaan kantor desa
2.      Masih kurangnya tenaga pengajar di sekolah.
3.      Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
B.     SEMINAR DESA
Seminar dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2011 bertempat di kantor Desa Parangloe dengan mengundang jajaran pengurus pemerintah desa, kepala dusun, pengurus BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, penggerak PKK serta warga masyarakat lainnya. Melalui seminar desa tersebut didapatkan tanggapan, usulan, dan kritikan yang sifatnya membangun sekaligus menjadi alternatif dalam memecahkan permasalahan yang didapatkan. Dari berbagai usulan yang muncul telah didiskusikan, disetujui dan disepakati bersama oleh peserta seminar, kemudian dirangkum dalam rangkaian program kerja yang telah diseminarkan di tingkat desa, sebagaimana akan dipaparkan pada bagan selanjutnya.
C.      PROGRAM PENGAJARAN
Mengajar dilakukan pada 1 SD yaitu SD Inpres Tamarunang (Kelas jauh). Pengajaran mulai dilaksanakan pada minggu kedua meliputi mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan Olahraga. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan selama KKN berlangsung. Selain itu, kami juga melaksanakan bimbimgan belajar sore dan kegiatan ekstrakurikuler seperti latihan baris-berbaris.
D.     PEMBENAHAN BATAS DESA, IDENTITAS RUMAH APARAT DESA DAN IDENTITAS TPA
Pembuatan batas desa, nama jalan, identitas rumah aparat desa, dan pembenahan Masjid Nurul Ikhlas dan Masjid Nurul Amin dilakukann terhitung pada tanggal 4 juli sampai tanggal 13 juli 2011.
E.      SILATURRAHMI
Silturami dilakukan di rumah masyarakat yng meliputi berbagai macam acara seperti acara syukuran, undangan makan, dan undangan buka puasa. Masyarakat Desa Parangloe pada umumnya sangat ramah pada mahasiswa sehingga apapun kegiatan yang mereka lakukan pasti melibatkan mahasiswa KKN.
F.      PELAKSANAAN TPA DAN TADARUS
Pelaksanaan pengajaran TPA dilakukan oleh mahasiswa KKN setiap hari yang bertempat di Masjid Nurul Ikhlas atau di rumah guru TPA itu sendiri. Selain itu, setiap hari Sabtu diusahakan dilakukan Tadarrus Al-Quran oleh remaja putri.
G.     PENGADAAN LAPANGAN TAKRAW DAN FUTSALL
Pengadaan lapangan Takraw dan lapangan Futsall dilakukan minggu kedua setelah tiba di lokasi KKN. Pengadaan lapangan tersebut dipercepat karena tidak adanya lapangan olahraga dan sebagai langkah awal pendekatan dalam mengakrabkan masyarakat dengan mahasiswa KKN , serta karena adanya perlombaan olahraga tingkat desa Se-Kecamatan Eremerasa.
H.    BUKA PUASA BERSAMA
Sebagai program terakhir yang dilaksanakan pada hari ke-19 bulan Ramadhan, buka puasa bersama juga dirangkaikan dengan perpisahan mahasiswa KKN dengan warga setempat.
BAB IV
REKAPITULASI HASIL KEGIATAN

A.     REKAPITULASI HASIL KEGIATAN YANG DICAPAI SETIAP BIDANG DIHITUNG DENGAN PERSEN (%)
1.      Bidang Pembangunan Desa
a.       Pembenahan batas desa                                                                        : 100%
b.      Pembenahan identitas rumah aparat desa dan identitas TPA           : 100%
c.       Pembenahan Masjid                                                                               : 100%
2.      Bidang Pendidikan
a.       Mengajar di Sekolah Dasar                                                                     : 100%
b.      Pembenahan ruangan kelas                                                                   : 100%
c.       Bimbingan belajar sore hari dan kegiatan ekstrakurikuler               : 100%           
3.      Bidang Keagamaan.
a.       Pelaksanaan TPA di dua dusun                                                             : 100%
b.      Pelaksanaan Tadarrus Al-Quran                                                           : 100%
c.       Buka Puasa Bersama                                                                              : 100%
4.      Bidang Kemasyarakatan.
a.       Silaturrahmi                                                                                             : 100%
b.       Sosialisasi pengembangan bidang keagamaan                                   : 100%
5.      Bidang Keolahragaan
a.       Pengadaan Lapangan Takraw                                                               : 100%
b.      Pengadaan Lapangan Futsal                                                                  : 100%
B.     REKAPITULASI HASIL KEGIATAN YANG DICAPAI SETIAP BIDANG DIHITUNG DENGAN BIAYA
1.      Bidang Pembangunan Desa
a.       Pembenahan batas desa                                                                        : Rp. 30.000
b.      Pembenahan identitas rumah aparat desa dan identitas TPA           : Rp. 75.000
c.       Pembenahan Masjid                                                                               : Rp. 25.000
2.      Bidang Pendidikan
a.       Mengajar di Sekolah Dasar                                                                     : Rp. 0
b.      Pembenahan ruangan kelas                                                                   : Rp. 0
c.       Bimbingan belajar sore hari dan kegiatan ekstrakurikuler               : Rp. 0
3.      Bidang Keagamaan.
a.       Pelaksanaan TPA di dua dusun                                                             : Rp. 0
b.      Pelaksanaan Tadarrus Al-Quran                                                           : Rp. 0
c.       Buka Puasa Bersama                                                                              : Rp. 300.000
4.      Bidang Kemasyarakatan.
a.       Silaturrahmi                                                                                             : Rp. 0
b.       Sosialisasi pengembangan bidang keagamaan                                   : Rp. 0
5.      Bidang Keolahragaan
a.       Pengadaan Lapangan Takraw                                                               : Rp. 50.000
b.      Pengadaan Lapangan Futsal                                                                  : Rp. 20.000
6.      Biaya lain – lain
a.       Air mineral 3 dos/ Rp.11.000                                                    : Rp. 33.000
b.      Amplop 1 dos                                                                              : Rp. 10.500
c.       Kain Spanduk                                                                              : Rp. 0
d.      Lem Kertas                                                                                  : Rp. 1.000
e.       Isolasi besar                                                                                : Rp. 10.000
f.        Kertas Karton 5 lembar                                                             : Rp. 5.000
g.       Foto Copy                                                                                     : Rp. 10.000
h.      Tinta Print                                                                                    : Rp. 16.500
i.         Kue                                                                                               : Rp. 100.000

JUMLAH                                                                                  :Rp.686.000
Terbilang (ENAM RATUS DELAPAN PULUH ENAM RIBU RUPIAH)

BAB V
 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT

Dalam merealisasikan program kerja KKN UNM Angk. XXV Tahun 2011 di Desa Parangloe sangat dipengaruhi oleh adanya dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.
A.     FAKTOR PENDUKUNG
Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan program kerja KKN UNM Angk. XXV adalah :
1.        Adanya dukungan dari masyarakat desa Parangloe Kec. Eremerasa Kab. Bantaeng  Sulawesi Selatan.
2.        Adanya kerjasama dari aparat desa dan berbagai pihak yang terkait.
3.        Adanya rasa ingin membangun pada setiap diri mahasiswa.
B.     FAKTOR PENGHAMBAT
Adapun yang merupakan faktor penghambat dalam merealisasikan program kerja KKN UNM Angk. XXV adalah kurangnya dana, hambatan waktu maupun tenaga dalam setiap pelaksanaan program kegiatan. Seperti halnya program kerja ’Pembuatan tempat sampah permanen yang tidak sempat terlaksana. Hal ini disebabkan karena sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun, secara umum program kerja yang kami jalankan dapat dinilai berhasil.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.     KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:
1.      Desa Parangloe terdiri dari 2 dusun yaitu : Dusun Parangloe, dan Dusun BatuRangki yang masyarakatnya cenderung homogeny. Hal ini disebabkan oleh keadaan masyarakatnya  yang pada umumnya bermata pencahariaan petani.
2.      Penduduk desa Parangloe terdiri dari  830 jiwa yang terdiri atas  236 kepala keluarga dimana didominasi oleh suku Makassar.
3.      Sumber daya alam yang tersimpan di Desa Parangloe hasil perkebunan (kelapa, kacang tanah, coklat, cengkeh, kopi, dan jagung).

B.     SARAN
Adapun saran yang dapat kami utarakan pada kesempatan kali ini adalah:
1.      Agar dalam pelaksanaan program kerja KKN UNM, Pemerintah Daerah dapat membantu semaksimal mungkin agar proses pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.      Agar pihak koordinator KKN UNM dapat lebih memperhatikan keadaan mahasiswa di lokasi KKN dengan meningkatkan koordinasinya melalui pembimbing KKN UNM.



LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN XXV UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

UNM


OLEH
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGK. XXV TAHUN 2011 UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
DESA PARANGLOE KEC.EREMERASA  KAB. BANTAENG

JAMALUDDIN (Koord. Desa)
SYAHRUDDIN
HAMIDAH
SUDARTI
WIDYA DWI ANGGRAINI
WIZERTI A. SALEH
PERMATASARI


LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011